Jumat, 27 Juni 2014

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL Tentang :BaksoKejudanJamur Kang arief Trunojoyo, Bandung

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

Tentang :BaksoKejudanJamur Kang arief
Trunojoyo, Bandung




OLEH :
AnggaAbdulah
114030006
AristiRizkiKumala
114030014

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN
EKONOMI PEMBANGUNAN A

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian yang bertematentangBaksoKejudanJamur Kang Arief. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya.


Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan penelitianini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan penelitianini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil penelitianini. Karena itu kami berharap semoga penelitianini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun penelitianini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.kami berharap semoga penelitianini bisa bermanfaat bagi kami untukmetodepembelajaran khususnya.


Bandung,  Maret 2014


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……...3
PENDAHULUAN…………………………………………………………….…….….4
I.                   Latar Belakang….……………………………………………….…………..4
II.                Deskripsi Lokasi Usaha…….…………………………………………..……6
III.             Faktor yang mempengaruhi demand dan supply……....………….…….……..6
1.      Demand………………………………………….………….……….6
2.      Supply…………………………………….………………….……...6
IV.             Inovasi…………………………………….………………………….……....7
V.                Aspek Pasar dan Pemasaran …………………………………….….…….….7
1.      Produk yang dihasilkan …………………………………………..…..7
2.      Keunggulan Kompetitif Produk Bakso keju dan jamur………......….…8
3.      Gambaran Pasar………………………………………………….…..8
4.   Target Pasar.........................................................................................9

            1.   Trend Perkembangan Pasar........................................................9
2.      Proyeksi Penjualan …………………………………………...9
3.      Analisis Pesaing ……………………………………………...10
4.      Aspek Produksi …………………………………………….10
5.      Analisis Resiko Usaha………………………………………..11
6.      Antisipasi Resiko Usaha ………………………………….....11
VI.             Cara membuatbaksokejudanjamurkangarief………………………………......11
v  Bahan-Bahan…………………………………………………………11
Ø  Bahan Bakso Keju Jamur……………………………………..11
Ø  Bahan Sup…………………………………………………....11

VII.          Cara Memasak……………………………………………………………....12
Ø  Bakso Keju Jamur…………………………………………………….12
Ø  Sup Kaldu………………………………………………………….....12
VIII.       Analisis SWOT …………………………………………………………...….13
A.    Analisis SAP ……………………………………………………..….14
B.     Analisis ETOP………………………………………………….…15


PENDAHULUAN
                   I.            Latar belakang

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri.

Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.

Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging babi giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan 'daging giling' saja. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.

Macam-macam Jenis Bakso
Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar
Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur ayam rebus
Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih
Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan
Bakso udang: bakso berbahan dari udang
Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang , Jawa Timur; lengkap dengan mi kuning, tahu, siomay, dan pangsit goreng
Bakso keju: bakso resep baru berisi keju
Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung (tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso baka
r.


TapikinikelompoksayamaumembahastentangbaksoKejudanJamurkangarif yang tempatnya di Trunojoyo,  Bandung.
Bakso yang terbuat dari daging? Sudah biasa! Ini bakso yang lain daripada yang lain! Bakso dari adonan daging yang diisi dengan keju atau jamur. Mungkin masyarakat juga sering mendengar bakso keju dan bakso jamur, atau mungkin sering memakannya. Tapi jangan pernah mengaku penggemar bakso keju dan bakso jamur sejati kalau belum mencoba yang satu ini!

Kedai bakso keju dan bakso jamur Trunojoyobertempat di jalan Jl. Wira Angun-Angun (Depan Candela), Bandung. Atau untuk lebih mudahnya, kedai ini berada di depan  Candela.
Bakso kang arief ini berdiri sudah 10 tahun, tepatnya dulu tahun 2004, yang awalnya dulu kang arief suka pakai gerobak dorong sekarang dan jualan di gang-gang kecil kawasan trunojoyo sekarang bisa mendirikan kedai sendiri, pada tahun 2004 beliau cuma bermodal Rp. 300.000 saja, kadang setiap harinya kang arief rugi kadang kalau ramai suka untung banyak. Kedai legendaris ini memang hanya terdiri dari sebuah gerobak dan beberapa meja kursi, tapi tempatnya bersih dan nyaman. Tak jarang juga orang-orang bermobil dan bergadget banyak datang untuk menikmati bakso keju dan jamur Trunojoyo.
Tidak banyak yang spesial memang dari bakso keju dan bakso jamur kangariefselain rasanya yang beda daripada yang lain. Rasa dari bakso ini sangat pas, tidak terlalu asin ataupun terlalu gurih. Keju yang dipilih pun tidak bikin eneg. Selain bakso keju dan bakso jamur, juga bisa menikmati bakso polos, baksogoreng, baksouratdanbaksorica. Bakso yang sudah disusun dan diberi kuah akan ditaburi dengan bawang goreng yang menambah aroma bakso. Bawang gorengnya dijamin bukan bawang goreng asal-asalan, ia benar-benar beraroma bawang. Selain ditaburi bawang goreng, bakso juga ditaburi dengan daun bawang.Kita juga bisa menambahkan saus, kecap, sambal, atau perasan jeruk nipis sebagai pelengkap. Hmmm…. sudah terbayang betapa lezatnya bukan?
Untuk harga, jangan khawatir! Seporsi bakso hanya butuh merogoh kocek Rp. 10.000  kalaumaulengkapRp. 15.000 saja! Jika kita ingin menikmati bakso keju atau bakso jamur saja, tanpa bahan yang lain, setiap baksonya dihargai Rp. 1500 saja! Murah bukan? Tidak heran jika kedai ini selalu ramai dikunjungi pelanggan. Karena selain rasanya yang enak, legendaris, ia juga memasang harga yang sangat murah. Tunggu apa lagi? Ajak teman atau keluarga kitamenikmati bakso keju dan bakso jamur kangarief!

                II.            Deskripsi Lokasi Usaha
            Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya.
Lokasi juga akan mempengaruhi pendapatan juga, untuk itu pilihlah lokasi yang strategis. Ini adalah letak lokasi Kedai bakso keju dan bakso jamur Trunojoyobertempat di jalan Jl. Wira Angun-Angun (Depan Candela), Bandung. Atau untuk lebih mudahnya, kedai ini berada di depan  Candela. Kenapa Kang Arief memilih lokasi disana? karena kata beliau lokasinya cukup strategis karena berada dalam lingkungan para karyawan, kampus, dan sekolah.

             III.            Faktor yang mempengaruhi demand dan supply
1.      Demand
·         Perilaku konsumen/selara konsumen
·         Ketersediaan dan harga barang yang sejenis pengganti dan pelengkap
·         Pendapatan/penghasilan konsumen
·         Perkiraan harga di masa depan
·         Intensitas kebutuhan
·         Harga
·         Distribusi permintaa
·         Cuaca
·         Pertambahan penduduk

2.      Supply
·         Biaya produksi
·         Teknologi
·         Harapan keuntungan
·         Kebutuhan akan uang tunai
·         Harapan harga dimasa yang akan datang
·         Harga


                   I.            Inovasi
Inovasi  adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang  sudah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang selalu berinivasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahawan yang inovatif. Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada.


                V.            Aspek Pasar dan Pemasaran

1.      Produk yang dihasilkan :

·         Bakso Keju  : Rp. 10.000 - Rp.15.000

Bakso Keju yang disajikan terdiri dari bahan :bakso yang berisikan keju dengan kualitas yang baik, tidak menggunakan penyedap rasa,dan sehat.
















·         Bakso Jamur : Rp 10.000 – Rp. 15.000













Mencoba terobosan baru dengan menggunakan ide unik, agar pelanggan tidak bosan dengan menu yang disajikan.

Produk
Produk – produknya terdiri dari :
• Bakso Keju dan Jamur: bakso polos, baksogoreng, baksouratdanbaksorica

Place
Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di kawasan di jalan Jl. Wira Angun-Angun (Depan Candela), Bandung. Atau untuk lebih mudahnya, kedai ini berada di depan  Candela, karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu para pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi .

Price
Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau dan cukup bersaing dengan bisnis sejenis.

Promotion

Promosi yang kami gunakan adalah menyebarkan brosur di sekolah,jalan-jalan, dan memasang poster dan pamflet.

2.      Keunggulan Kompetitif Produk Bakso keju dan jamur

• Menggunakan bahan- bahan alami.
• Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin.
• Penyajian yang menarik.
• Harga yang terjangkau.

3.      Gambaran Pasar

Bakso merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap bakso, khususnya bakso keju dan jamur yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk bakso keju dan jamur yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh konsumen. Apalagi produk bakso keju dan jamur  yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan bakso keju dan jamur ini. Bisa dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati sebuah kios atau menyewa ruko ataupun membeli waralaba. Tapi saya lebih condong dalam membuka di ruko atau kedai, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral dekat sekolah atau wilayah kantor.

1.      Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana saya dapat memasarkan bakso keju dan jamur  ke beberapa tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan di supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Saya yakin akan berani melangkah ke bisnis ini karena saya telah melihat target pasar untuk bisnis ini sebelumnya.
Tapi disamping itu ada 3 cara dalam melakukan segmentasi diantaranya :
Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, kedai ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi.
Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi kedai namun target utamanya didasarkan pada :
• Usia :5 tahun ke atas
• Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
• Tingkat Ekonomi : di fokuskan untuk kalangan anak sekolah, pegawai kantor dan kalangan menengah.



1.      Trend Perkembangan Pasar 
Kami membuka kedai ini karena bakso keju dan jamur merupakan makanan yang memiliki keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan. Ini bisa dilihat dari banyaknya pedagang bakso dan hampir selalu ada
disetiap tempat komplek perumahan. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner bakso keju dan jamur sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha bakso keju dan jamur kami. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif . Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus
berkembang.

2.      Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

3.      Analisis Pesaing

Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya penjual bakso lain di sekitar lokasi. Tetapi, bakso keju dan jamur ini belum begitu banyak dijumpai di daerah manapun. Mungkin ancaman pesaing tidak begitu dikhawatirkan. Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha bakso keju dan jamur ini, tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
Ancaman pendatang baru : Untuk usaha bakso keju dan jamur ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya mie aceh, sate, burger, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk bakso keju dan jamur ini.
Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh kedai ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.

4.       Aspek Produksi
Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen.
Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna , bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu.
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya.
5.      Analisis Resiko Usaha
Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
• Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
• Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
• Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
• Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah

6.       Antisipasi Resiko Usaha
• Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.
• Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
• Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.
• Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah

          VI.    Cara membuat  bakso keju dan jamur kang arief
v  Bahan-Bahan

Ø  Bahan Bakso Keju Jamur
160 gr Kraft Cheddar 2 Kg (potong Dadu @10gr)
600 gr Daging Cincang
200 gr Jamur Kerang/Jamur Tiram (Cincang Kasar)
25 gr Bawang Putih (Cincang Halus)
50 ml Bawang Merah (Cincang Halus)
80 gr Tepung Kanji
Garam Secukupnya

Ø  Bahan Sup
2 kg Tulang Sapi
60 gr Bawang Putih (Cincang Kasar)
80 gr Bawang Merah (Iris Halus)
100 gr Daun Bawang (Potong 5cm)
80 gr Daun Seledri (Cincang Kasar)
100 gr Wortel ( Potong Miring)
Minyak untuk menumis
5 liter air


 VII.            Cara Memasak

Ø  Bakso Keju Jamur
  1.                   Campur daging cincang, bawang putih, bawang merah, tepung kanji dan garam secukupnya, kemudian aduk rata kemudian masukan jamur kerang/jamur tiram dan aduk rata.
  2.                  Buat bola bakso dengan isi Kraft cheddar di dalamnya dengan berat 50gr daging dan 1 potong Kraft cheddar secukupnya.
  3.                  Panaskan air sampai mendidih lalu masukan bola bakso , masak sampai terapung, angkat sisihkan.
    Ø  Sup Kaldu
  1.      Cuci bersih tulang dengan air panas.
  2.      Panaskan minyak lalu tumis bawang merah dan bawang putih kemudian masukan air (5liter) kemudian masukan tulang sapi dan semua bahan, tambahkan garam secukupnya.
  3.      Masak sampai medidih lalu masak selama 2 jam dengan api sangat kecil.

       VIII.            Analisis SWOT

Kekuatan (Strength) :
• Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik.
• Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan bakso dan mie serta aneka jus dan minuman ringan lainnya.
• Tanpa bahan pengawet.
• Higienis
• Harga terjangkau dan bersaing.
• Pramuniaga yang sopan dan ramah.
• Kecepatan pelayanan
• Penyajian dari makanan dan minuman yang unik dan menarik.
• Kekreatifan menciptakan menu-menu baru .
• Suasana yang nyaman dengan dilengkapi musik.
• Tenaga kerja/SDM yang sudah terlatih.
• Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan pelanggan.

Kelemahan (Weakness):
• Kapasitas tempat parkir yang terbatas.

Peluang (Opportunity) :
• Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis.
• Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.

Ancaman (Threat) :
• Jumlah pesaing lokal yang relative banyak.
• Kenaikan bahan baku.
• Masuknya pemain asing dalam bisnis ini.

A.    Analisis SAP

SAP : Strategic Advantages Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha X

Variabel Kunci
Sub Variabel
Kekuatan/ Kelemahan
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Produk Unggulan
40%
Model
60%
K
0,24
1
0,24


Rasa
40%
K
0,16
1
0,16
Karyawan
25%
Keterampilan
40%
K
0,1
1
0,1


Kejujuran
35%
L
0,0875
-1
-0,0875


Upah
25%
L
0,625
-1
-0,625
Harga
20%
Biaya Produksi
30%
K
0,06
1
0,06


Modal
25%
L
0,05
1
0,05


Profit
45%
K
0,09
-1
-0,09
Lokasi
15%
Parkir
50%
K
0,075
1
0,075


Lahan/tempat
50%
K
0,075
1
0,075
Jumlah





-0,0425
           
            Dari analisis SAP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis SAP adalah -0,0425 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari kekuatan ataupun kelemahan X  memburuk. Dari kondisi model dan upah sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.  Dengan demikian, X harus melakukan peningkatan dalam produk unggulan seperti dalam hal model. Selain itu, dalam hal upah karyawan juga harus ditingkatkan agar kinerja para karyawan semakin membaik.


B.     Analisis ETOP

ETOP : Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha X
Variabel Kunci
Sub Variabel
Ancaman/Peluang
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Selera
50%
Pelajar
20%
-1
0,1%
0
0


Mahasiswa
30%
1
0,15%
1
0,15


Karyawan
35%
1
0,175%
1
0,175


Masyarakat
25%
1
0,125%
1
0,125
Pendapatan Pengunjung
50%
Pengendara Motor
35%
1
0,175%
1
0,175


Pengendara Mobil
35%
1
0,175%
1
0,175


Pejalan Kaki
30%
-1
0,25%
0
0,25
Jumlah





1,05

Dari analisis ETOP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis ETOP adalah 1,05 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari ancaman ataupun peluang  X membaik. Dari kondisi selera dan pendapatan pengunjung  sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.







 


















Download Bentuk Doc. Disini
Download Power Point Disini